Magang di Jepang bukan hanya kesempatan emas untuk menambah pengalaman, tetapi juga peluang meraih penghasilan yang cukup menjanjikan. Banyak anak muda Indonesia yang tertarik mengikuti program magang ke Jepang karena gaji yang ditawarkan tergolong kompetitif dibandingkan negara lain di Asia. Namun, berapa sebenarnya gaji magang di Jepang? Dan apa saja yang memengaruhi besaran gaji tersebut?
Faktanya, besaran gaji magang di Jepang sangat bervariasi tergantung sektor pekerjaan, lokasi, hingga status magang (apakah kenshusei atau jisshusei). Selain itu, pemagang juga bisa memperoleh berbagai fasilitas tambahan seperti akomodasi gratis, asuransi kesehatan, dan pelatihan bahasa Jepang.
Artikel ini akan mengupas tuntas semua informasi penting tentang gaji magang di Jepang. Mulai dari rincian gaji berdasarkan sektor dan lokasi, hingga tips memaksimalkan penghasilan selama magang di Negeri Sakura. Mari kita bahas lebih lanjut!
Baca Juga: Cari Tahu Kelebihan dan Kekurangan Magang ke Jepang
Table of Contents
ToggleGaji Magang di Jepang Berdasarkan Sektor & Lokasi
Salah satu pertanyaan paling umum bagi calon peserta program magang ke Jepang adalah: berapa sih sebenarnya gaji magang di Jepang? Jawabannya bergantung pada beberapa hal, salah satunya adalah sektor pekerjaan dan lokasi tempat magang.
Gaji Berdasarkan Sektor
Berikut adalah kisaran gaji magang di Jepang berdasarkan sektor industri:
- Manufaktur: ¥120,000 – ¥150,000 atau sekitar Rp14 juta – Rp17 juta
- Pertanian: ¥100,000 – ¥150,000 atau sekitar Rp11 juta – Rp17 juta
- Konstruksi: ¥120,000 – ¥160,000 atau sekitar Rp12 juta – Rp18 juta
- Jasa (hotel, restoran, dll.): ¥100,000 – ¥140,000 atau sekitar Rp11 juta – Rp16 juta
- Teknologi: ¥130,000 – ¥160,000 atau sekitar Rp15 juta – Rp18 juta
- Elektronik: ¥130,000 – ¥167,000 atau sekitar Rp15 juta – Rp19 juta
- Otomotif: ¥132,000 – ¥133,000 atau sekitar Rp15 juta – Rp15,5 juta
Dapat dilihat bahwa sektor teknologi, elektronik, dan otomotif menawarkan gaji awal tertinggi. Namun, persaingan untuk masuk ke industri tersebut juga relatif lebih ketat. Hal ini dikarenakan tingginya tuntutan keterampilan yang memadai untuk bisa diterima di industri tersebut.
Gaji Berdasarkan Lokasi
Gaji juga sangat dipengaruhi oleh lokasi tempat magang, karena setiap prefektur di Jepang memiliki Upah Minimum Regional (UMR) yang berbeda-beda. Berikut daftar UMR di beberapa prefektur:
- Tokyo: ¥1,113/jam atau sekitar Rp130 ribu
- Kanagawa: ¥1,112/jam atau sekitar Rp130 ribu
- Osaka: ¥1,064/jam atau sekitar Rp125 ribu
- Aichi: ¥1,027/jam atau sekitar Rp120 ribu
- Hokkaido: ¥960/jam atau sekitar Rp112 ribu
- Iwate: ¥893/jam atau sekitar Rp105 ribu
Kota-kota besar seperti Tokyo, Kanagawa, dan Osaka memberikan gaji lebih tinggi. Namun perlu diingat, biaya hidup di kota besar juga jauh lebih mahal dibandingkan daerah rural seperti Iwate atau Hokkaido.
Baca Juga: Ingin Bekerja Ke Jepang? Berikut Ini Rata – Rata Gaji Di Jepang!
Faktor yang Memengaruhi Besar Kecilnya Gaji
Selain sektor dan lokasi, ada beberapa faktor penting lainnya yang memengaruhi besarnya gaji magang di Jepang. Berikut beberapa poin utama:
Masa Kerja: Kenshusei vs Jisshusei
Peserta magang biasanya melalui dua fase utama:
- Kenshusei (bulan pertama): Gaji lebih kecil, yaitu sekitar ¥80,000 – ¥120,000 atau setara dengan sekitar Rp9 juta – Rp14 juta per bulan.
- Jisshusei (bulan ke-2 hingga tahun ke-3): Gaji naik, bisa mencapai ¥90,000 – ¥200,000 atau setara dengan sekitar Rp10 juta – Rp23 juta per bulan.
Jika performa bagus, peserta bisa memperpanjang kontrak hingga 3 tahun, yang berarti kenaikan gaji signifikan dibanding masa awal.
Prefektur Tempat Magang
Seperti dibahas sebelumnya, prefektur dengan UMR tinggi seperti Tokyo dan Osaka cenderung memberikan gaji lebih besar.
Industri Tempat Bekerja
Sektor seperti elektronik dan otomotif memiliki standar gaji yang lebih tinggi dibandingkan sektor pertanian atau jasa, namun tentunya keterampilan yang dibutuhkan pun juga lebih canggih.
Waktu Lembur
Lembur di Jepang bisa menjadi sumber penghasilan tambahan yang signifikan. Upah lembur bisa mencapai +50% dari gaji per jam.
Potongan Pajak & Asuransi
Pemagang di Jepang tetap dikenai potongan:
- Pajak penghasilan sekitar 10% dari gaji
- Potongan asuransi kesehatan dan asuransi ketenagakerjaan
Jadi, perhitungan gaji harus mempertimbangkan potongan tersebut.
Tunjangan & Fasilitas yang Bisa Didapatkan
Selain gaji pokok, peserta program magang di Jepang juga bisa menikmati berbagai tunjangan dan fasilitas penunjang yang menguntungkan.
1. Akomodasi & Transportasi
Sebagian besar perusahaan menyediakan tempat tinggal gratis atau subsidi sewa, serta tunjangan transportasi bagi peserta yang tinggal cukup jauh dari lokasi kerja. Hal ini tentu sangat membantu mengurangi pengeluaran bulanan.
2. Makan & Kebutuhan Sehari-hari
Beberapa perusahaan juga memberikan makan siang gratis dan subsidi makan harian atau kupon makanan bagi para peserta magang.
3. Asuransi & Jaminan Sosial
Peserta magang wajib didaftarkan dalam asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan kerja, dan berhak atas tunjangan pensiun setelah memenuhi masa kerja tertentu.
4. Pelatihan Bahasa & Keterampilan
Beberapa perusahaan memberikan kelas bahasa Jepang gratis dan juga pelatihan kerja teknis yang sangat bermanfaat untuk pengembangan karier.
Tips Maksimalkan Penghasilan Saat Magang
Berikut adalah tips cerdas agar bisa memaksimalkan penghasilan selama magang di Jepang:
1. Pilih Industri dengan Gaji Tertinggi
Elektronik, otomotif, dan teknologi adalah sektor dengan gaji tertinggi. Usahakan memilih salah satu dari industri tersebut.
2. Magang di Prefektur dengan UMR Tinggi
Prefektur seperti Tokyo, Kanagawa, dan Osaka punya standar gaji tinggi. Namun, tetap pertimbangkan biaya hidup sebelum memilih lokasi.
3. Manfaatkan Tunjangan Perusahaan
Gunakan fasilitas seperti tempat tinggal gratis, makan siang gratis, dan tunjangan transportasi. Ini bisa menghemat pengeluaran hingga jutaan rupiah per bulan.
4. Ambil Kesempatan Lembur
Jika sanggup, jangan lewatkan peluang lembur jika tersedia. Penghasilan tambahan dari lembur bisa sangat signifikan.
5. Perpanjangan Kontrak
Jika memungkinkan, perpanjang kontrak magang hingga 3 tahun. Biasanya perusahaan akan memberikan kenaikan gaji dan kesempatan kerja lebih baik setelah beberapa waktu.
Cara Daftar Magang ke Jepang
Ada dua jalur utama untuk mendaftar magang ke Jepang:
1. Jalur Negeri (Disnaker/IM Jepang)
Kelebihan:
- Disubsidi pemerintah
- Biaya lebih murah
- Seleksi ketat karena perusahaan yang salurkan tenaga kerja juga lebih kredibel
Kekurangan:
- Kuota terbatas
- Tidak semua industri tersedia
2. Jalur Swasta (LPK Berlisensi)
Kelebihan:
- Proses lebih cepat
- Banyak pilihan industri
Kekurangan:
- Biaya pendaftaran dan pelatihan lebih tinggi
- Harus hati-hati dalam memilih karena ada risiko LPK ilegal
Baca Juga: 4 Cara Mudah Mengecek LPK yang Terdaftar di Depnaker
Syarat Umum Magang:
- Usia: 19–26 tahun
- Pendidikan: Minimal SMA/D3/D4/S1
- Tinggi badan: ≥150 cm (perempuan), ≥160 cm (pria)
- Dokumen: KTP, KK, SKCK, Ijazah, dan lainnya
Persyaratan di atas merupakan syarat-syarat yang paling umum ditemukan namun dapat berubah tergantung dengan program dan lembaganya.
Tips bagi kalian yang ingin magang ke Jepang, pastikan memilih LPK dengan izin resmi (Sending Organization) oleh pemerintah. Selain itu, ikuti pula kursus bahasa Jepang agar lolos seleksi lebih mudah dan lancar beradaptasi di Jepang.
Baca Juga: Persyaratan Magang ke Jepang: Ketahui Tips & Langkahnya!
Gaji magang di Jepang sangat tergantung pada sektor, lokasi, dan durasi kerja. Kota besar seperti Tokyo dan industri elektronik menawarkan gaji lebih tinggi, tetapi juga diiringi oleh biaya hidup yang lebih mahal. Dengan strategi yang tepat seperti memilih sektor unggulan, mengambil lembur, serta memanfaatkan tunjangan, pemagang bisa mengoptimalkan penghasilan selama berada di Jepang.
Bagaimana menarik kan magang di Jepang? Bagi kalian yang tertarik dan ingin mengikuti pelatihan, LPK Jabung merupakan sebuah LPK yang resmi dan berpengalaman. Yuk hubungi LPK Jabung sekarang untuk info lebih lanjut!