Program magang ke Jepang semakin diminati oleh banyak calon tenaga kerja dari Indonesia. Kesempatan ini tidak hanya memberikan pengalaman kerja di negara dengan teknologi canggih, tetapi juga memperkaya keterampilan dan wawasan tentang budaya kerja Jepang. Namun, sebelum memutuskan untuk mengikuti program ini, penting untuk memahami baik kelebihan maupun kekurangan magang ke Jepang.
Baca Juga: LPK Resmi ke Jepang: 4 Proses Pelatihan & Syarat Mendaftar
Table of Contents
ToggleA. Kelebihan Magang ke Jepang
1. Pengembangan Potensi Diri
Magang di Jepang memberikan kesempatan bagi peserta untuk mengembangkan keterampilan dan potensi diri dalam lingkungan kerja yang kompetitif. Para peserta akan belajar menghadapi tantangan baru, meningkatkan ketahanan mental, serta membangun kepercayaan diri yang lebih kuat dalam dunia kerja.
2. Mempelajari Bahasa dan Budaya Jepang
Selama magang, peserta akan berkesempatan untuk mempelajari bahasa Jepang secara langsung dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, peserta juga akan memahami budaya kerja Jepang yang terkenal dengan kedisiplinan dan ketepatan waktu. Hal ini menjadi modal penting bagi mereka yang ingin bekerja atau berkarir di Jepang di masa depan.
3. Pengalaman Kerja Internasional
Bekerja di perusahaan Jepang akan memberikan pengalaman berharga di lingkungan kerja yang profesional dan berstandar tinggi. Pengalaman ini tidak hanya meningkatkan nilai di CV, tetapi juga membuka peluang karir yang lebih luas baik di Jepang maupun di Indonesia setelah program berakhir.
4. Meningkatkan Keterampilan Teknis
Banyak perusahaan di Jepang mengutamakan inovasi dan teknologi terkini. Dengan mengikuti magang, peserta akan mendapatkan kesempatan untuk belajar langsung dari ahlinya dan mengasah keterampilan teknis yang relevan dengan industri tertentu.
Baca Juga: Kaigo Jepang: Tugas, Gaji, Skill, & Cara Jadi Profesional
5. Memperoleh Uang Saku (Teate)
Peserta magang tidak menerima gaji tetap seperti pekerja tetap, tetapi tetap diberikan uang saku yang cukup besar untuk membantu biaya hidup di Jepang. Hal ini menjadi keuntungan tersendiri karena peserta tetap bisa menabung atau memenuhi kebutuhan sehari-hari.
6. Peluang Jangka Panjang
Peserta yang menunjukkan kinerja baik selama magang memiliki peluang untuk memperpanjang masa magang hingga lima tahun atau bahkan mendapatkan kesempatan bekerja penuh waktu di perusahaan Jepang setelah program selesai.
7. Toleransi Tinggi terhadap Perbedaan
Jepang adalah negara yang semakin terbuka terhadap tenaga kerja asing. Magang di Jepang memungkinkan peserta untuk bekerja dengan berbagai individu dari latar belakang budaya yang berbeda, membantu meningkatkan toleransi dan keterampilan komunikasi lintas budaya.
8. Menjadi Bagian dari Budaya Kerja yang Disiplin
Budaya kerja Jepang yang terkenal dengan kedisiplinan dan kerja keras dapat membantu peserta magang untuk meningkatkan etos kerja, manajemen waktu, serta keterampilan problem-solving yang lebih baik.
9. Meningkatkan Jaringan Profesional
Selama magang, peserta akan memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan profesional di berbagai sektor industri. Jaringan ini bisa sangat berharga dalam membangun koneksi profesional yang dapat membuka peluang kerja di masa depan.
10. Peluang Menjadi Karyawan Tetap
Jika performa peserta magang dinilai baik oleh perusahaan, ada kemungkinan untuk direkrut sebagai karyawan tetap. Perusahaan di Jepang sering kali memberikan kontrak kerja bagi peserta magang yang menunjukkan dedikasi dan kompetensi tinggi.
Baca Juga: 7 Cara Kerja di Jepang: Panduan Prosedur & Syarat Lengkap
B. Kekurangan Magang ke Jepang
1. Biaya Hidup yang Tinggi
Jepang terkenal dengan biaya hidup yang cukup tinggi, terutama di kota-kota besar seperti Tokyo dan Osaka. Meskipun peserta magang mendapatkan uang saku, biaya untuk tempat tinggal, makan, dan transportasi bisa cukup besar.
2. Persaingan yang Ketat
Banyak orang tertarik untuk mengikuti program magang di Jepang, sehingga persaingan sangat ketat. Peserta harus memenuhi berbagai persyaratan seperti kemampuan bahasa Jepang yang baik serta keterampilan kerja yang relevan.
3. Beban Kerja yang Berat
Budaya kerja di Jepang menuntut kedisiplinan tinggi dengan jam kerja yang panjang. Hal ini bisa menjadi tantangan bagi peserta yang belum terbiasa dengan sistem kerja yang sangat terstruktur dan penuh tekanan.
4. Kesulitan dalam Berkomunikasi
Meskipun Jepang semakin terbuka terhadap tenaga kerja asing, mayoritas komunikasi di tempat kerja masih menggunakan bahasa Jepang. Oleh karena itu, keterbatasan bahasa dapat menjadi hambatan dalam beradaptasi dengan lingkungan kerja.
5. Tantangan Adaptasi Budaya
Perbedaan budaya antara Jepang dan negara asal bisa membuat peserta mengalami culture shock. Mulai dari gaya hidup, etika kerja, hingga kebiasaan sosial yang sangat berbeda bisa menjadi tantangan tersendiri.
6. Kesulitan dalam Mendapatkan Visa
Proses pengurusan visa kerja atau magang ke Jepang cukup ketat dan memerlukan dokumen yang lengkap. Selain itu, ada persyaratan bahasa dan kesehatan yang harus dipenuhi sebelum visa diberikan.
7. Tuntutan Kinerja yang Tinggi
Jepang memiliki standar kinerja yang sangat tinggi. Bagi peserta magang yang belum terbiasa dengan lingkungan kerja yang kompetitif dan berorientasi hasil, ini bisa menjadi tantangan yang cukup besar.
8. Isolasi Sosial
Tinggal jauh dari keluarga dan teman di negara asing bisa menyebabkan rasa kesepian dan isolasi sosial. Apalagi jika peserta memiliki keterbatasan dalam bahasa Jepang, hal ini bisa semakin memperumit proses adaptasi.
Program magang ke Jepang menawarkan berbagai keuntungan seperti pengembangan keterampilan, pengalaman kerja internasional, serta peluang karir yang lebih luas. Namun, program ini juga memiliki tantangan yang perlu dipertimbangkan dengan matang, termasuk biaya hidup tinggi, persaingan ketat, dan beban kerja yang berat. Dengan persiapan yang baik dan sikap yang positif, peserta dapat memaksimalkan manfaat dari program ini dan menjadikannya sebagai batu loncatan untuk karir yang lebih sukses di masa depan.