Home » Uncategorized » Kaigo Jepang: Tugas, Gaji, Skill, & Cara Jadi Profesional

Kaigo Jepang: Tugas, Gaji, Skill, & Cara Jadi Profesional

kaigo di jepang sedang mengurus lansia

Profesi Kaigo di Jepang semakin diminati oleh pekerja asing, termasuk dari Indonesia. Dengan populasi lansia yang terus meningkat, kebutuhan tenaga perawat profesional di sektor ini menjadi peluang besar bagi Anda yang ingin bekerja di Negeri Sakura. Kaigo tidak hanya memberikan penghasilan yang stabil, tetapi juga kesempatan untuk membantu orang lain secara langsung, menjadikannya karier yang bermakna.

Pada artikel ini, kami akan mengulas detail tentang profesi Kaigo, mulai dari tugas sehari-hari, skill yang dibutuhkan, hingga cara menjadi seorang profesional Kaigo di Jepang.

Apa Itu Kaigo?

Kaigo adalah istilah dalam bahasa Jepang yang merujuk pada perawatan lansia atau individu (caregiver) dengan kebutuhan khusus, terutama yang tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri. Dalam konteks profesional, Kaigo mengacu pada tenaga kerja yang bertanggung jawab merawat pasien lansia di fasilitas perawatan, rumah sakit, atau bahkan di rumah pribadi pasien.

Kaigo merupakan bagian penting dari sistem kesehatan Jepang, yang bertujuan memberikan dukungan fisik, psikologis, dan sosial kepada pasien lansia. Profesi ini tidak hanya membutuhkan keterampilan teknis, tetapi juga dedikasi, empati, dan kemampuan beradaptasi dalam lingkungan kerja yang penuh tantangan.

Baca Juga: Kerja Konstruksi di Jepang

Tugas Kaigo

Sebagai seorang Kaigo, Anda akan menghadapi berbagai tanggung jawab. Berikut adalah daftar tugas utama yang harus dilakukan, beserta penjelasan detailnya.

1. Pendampingan Aktivitas Sehari-hari

Tugas ini meliputi membantu pasien melakukan aktivitas dasar yang tidak dapat mereka lakukan sendiri. Misalnya:

  • Membantu pasien makan dan minum, termasuk menyuapi jika diperlukan.
  • Mendampingi pasien mandi dan menjaga kebersihan tubuh, baik di kamar mandi maupun menggunakan alat khusus.
  • Membantu pasien saat berpakaian atau mengganti pakaian.
  • Mendampingi pasien untuk buang air kecil dan besar (eksresi), dengan menjaga kenyamanan dan privasi mereka.
  • Membantu pasien berjalan atau berpindah tempat, seperti dari tempat tidur ke kursi roda atau sebaliknya.

Pendampingan ini adalah bagian inti dari pekerjaan Kaigo yang membutuhkan kesabaran dan perhatian pada detail.

2. Pengelolaan Kesehatan dan Obat-obatan

Sebagai Kaigo, Anda juga bertanggung jawab memastikan pasien tetap sehat. Tugas ini mencakup:

  • Mengingatkan pasien untuk mengonsumsi obat sesuai jadwal yang diresepkan dokter.
  • Melakukan pemeriksaan dasar seperti mengukur tekanan darah, suhu tubuh, atau memantau kadar gula darah.
  • Mencatat perkembangan kesehatan pasien secara berkala untuk dilaporkan kepada keluarga atau tim medis.

Peran ini membutuhkan ketelitian dan pemahaman dasar tentang prosedur medis.

3. Rehabilitasi dan Latihan Fisik

Kaigo juga sering mendampingi pasien dalam rehabilitasi, seperti:

  • Membantu pasien melakukan latihan fisik untuk meningkatkan mobilitas dan kemandirian.
  • Melatih pasien menggunakan alat bantu seperti tongkat atau kursi roda.
  • Mendukung pasien dalam menjalani terapi fisik sesuai rekomendasi dokter atau fisioterapis.

Tugas ini bertujuan meningkatkan kualitas hidup pasien dengan membangun kemandirian mereka secara perlahan.

4. Pemberian Dukungan Sosial dan Psikologis

Selain perawatan fisik, Kaigo juga memberikan dukungan emosional dengan cara:

  • Mendengarkan cerita atau keluhan pasien untuk memberikan rasa nyaman.
  • Mendorong pasien berpartisipasi dalam kegiatan sosial atau rekreasi.
  • Membantu pasien tetap terhubung dengan keluarga atau teman-teman, sehingga mereka merasa tidak terisolasi.

Tugas ini sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan mental pasien.

5. Pekerjaan Rumah Tangga Ringan

Kaigo juga sering membantu pasien dalam tugas rumah tangga ringan, seperti:

  • Memasak makanan sederhana yang sesuai dengan kebutuhan diet pasien.
  • Membersihkan area tempat tinggal pasien, seperti kamar tidur atau ruang tamu.
  • Mengelola cucian pakaian atau peralatan pribadi pasien.

Tugas ini memastikan pasien tinggal di lingkungan yang bersih dan nyaman.

6. Koordinasi dengan Tenaga Kesehatan Lainnya

Kaigo juga berfungsi sebagai penghubung antara pasien dengan tenaga kesehatan lain. Misalnya:

  • Berkomunikasi dengan dokter, perawat, atau fisioterapis untuk memahami kebutuhan pasien.
  • Memberikan laporan perkembangan pasien kepada keluarga atau tim medis.

Koordinasi ini sangat penting untuk memastikan pasien mendapatkan perawatan yang optimal.

7. Penyelenggaraan Kegiatan Rekreasi

Kaigo sering mengatur kegiatan yang dapat meningkatkan semangat pasien, seperti:

  • Mengatur permainan, jalan-jalan, atau aktivitas seni.
  • Merencanakan acara kelompok kecil untuk memperkuat interaksi sosial pasien.

Aktivitas ini bertujuan memberikan suasana positif dalam kehidupan sehari-hari pasien.

8. Penggunaan Peralatan Kesejahteraan

Tugas ini mencakup memastikan peralatan yang digunakan pasien dalam kondisi baik, seperti:

  • Menjaga alat bantu seperti kursi roda, tempat tidur khusus, atau alat angkat pasien.
  • Mengajarkan cara penggunaan alat kepada pasien atau keluarga mereka.

Kemampuan ini sangat penting untuk mencegah kesalahan penggunaan alat yang bisa membahayakan pasien.

9. Peningkatan Kemandirian Pasien

Kaigo juga bertujuan membantu pasien mencapai kemandirian melalui:

  • Mengajarkan keterampilan dasar, seperti makan atau berjalan sendiri.
  • Mendorong pasien melakukan aktivitas ringan yang sesuai dengan kondisi mereka.

Peran ini tidak hanya membantu pasien secara fisik, tetapi juga meningkatkan rasa percaya diri mereka.

Setelah mengetahui berbagai tugas yang harus dilakukan seorang Kaigo, penting untuk memahami keterampilan apa saja yang diperlukan agar dapat menjalani profesi ini dengan baik. Pada bagian berikut, kami akan membahas skill utama yang harus Anda miliki sebagai seorang Kaigo.

Baca Juga: Pekerjaan Favorit Pencari Kerja Indonesia di Jepang

Skill atau Kemampuan yang Dibutuhkan untuk Menjadi Kaigo

Menjadi seorang Kaigo bukan hanya soal kemampuan teknis, tetapi juga melibatkan keterampilan interpersonal yang mendalam. Berikut adalah beberapa skill utama yang wajib dimiliki untuk sukses dalam profesi ini:

1. Kemampuan Bahasa Jepang

Bahasa Jepang adalah elemen penting dalam profesi Kaigo. Anda perlu memahami istilah medis, instruksi kerja, hingga komunikasi sehari-hari dengan pasien yang sering kali hanya berbicara bahasa Jepang. Sertifikasi seperti JLPT (Japanese Language Proficiency Test) tingkat N4 atau lebih tinggi biasanya menjadi syarat untuk bekerja di bidang ini.

Kemampuan bahasa yang baik tidak hanya membantu dalam melaksanakan tugas, tetapi juga menunjukkan dedikasi Anda untuk beradaptasi dengan budaya kerja Jepang.

2. Kekuatan Fisik

Pekerjaan Kaigo sering kali menuntut aktivitas fisik, seperti membantu pasien berpindah tempat, memandikan, atau mendampingi latihan fisik. Oleh karena itu, kekuatan fisik dan daya tahan tubuh menjadi keterampilan yang sangat penting.

Meskipun ada alat bantu seperti kursi roda atau alat angkat pasien, kemampuan Anda untuk memberikan bantuan langsung akan sangat dihargai.

3. Empati dan Kesabaran

Sebagai Kaigo, Anda akan menghadapi pasien lansia dengan berbagai kondisi fisik dan emosional. Empati memungkinkan Anda memahami kebutuhan pasien secara lebih mendalam, sementara kesabaran membantu Anda mengelola situasi sulit, seperti saat pasien merasa frustrasi atau cemas.

4. Fleksibilitas

Setiap pasien memiliki kebutuhan yang berbeda-beda, dan Anda perlu menyesuaikan diri dengan situasi tersebut. Tugas Anda bisa berubah-ubah setiap hari, mulai dari mendampingi latihan fisik hingga membantu pekerjaan rumah tangga. Fleksibilitas adalah kunci untuk menghadapi tantangan ini.

5. Kemampuan Komunikasi

Kemampuan berkomunikasi dengan baik sangat penting, baik saat berinteraksi dengan pasien, keluarga pasien, maupun tim kesehatan lainnya. Anda perlu menyampaikan informasi dengan jelas dan membangun hubungan kepercayaan dengan semua pihak.

Dengan memiliki keterampilan yang mumpuni, Anda dapat melangkah lebih jauh untuk menjadi seorang Kaigo profesional. Namun, salah satu faktor penting yang sering menjadi pertimbangan adalah gaji. Mari kita bahas detail tentang rata-rata gaji seorang Kaigo di Jepang.

Gaji Kaigo di Jepang

Pekerjaan Kaigo menawarkan penghasilan yang stabil, dengan gaji yang bervariasi tergantung pada pengalaman dan lokasi kerja. Berikut adalah rata-rata gaji yang dapat Anda harapkan:

  • Kaigo berpengalaman: Rata-rata antara ¥300.000 hingga ¥450.000 per bulan, tergantung pada tempat kerja dan tingkat tanggung jawab.
  • Kaigo pemula atau dengan sedikit pengalaman: Gaji rata-rata berada di kisaran ¥250.000 hingga ¥300.000 per bulan.

Selain gaji pokok, banyak perusahaan juga menyediakan tunjangan tambahan, seperti akomodasi, transportasi, dan bonus tahunan. Hal ini menjadikan profesi Kaigo sebagai pilihan menarik bagi tenaga kerja asing, termasuk dari Indonesia.

Setelah memahami gaji yang ditawarkan, Anda mungkin bertanya-tanya bagaimana cara menjadi seorang Kaigo di Jepang. Pada bagian berikut, kami akan menjelaskan beberapa jalur utama yang bisa Anda tempuh untuk memulai karier ini.

Cara Menjadi Kaigo di Jepang

Ada beberapa jalur resmi yang bisa Anda ambil untuk bekerja sebagai Kaigo di Jepang. Berikut adalah opsi yang paling umum:

1. Economic Partnership Agreement (EPA)

Program EPA adalah kerja sama antara pemerintah Jepang dan negara-negara seperti Indonesia, Filipina, dan Vietnam. Melalui program ini, Anda dapat mengikuti pelatihan intensif, termasuk belajar bahasa Jepang dan keterampilan Kaigo. Setelah menyelesaikan pelatihan, Anda dapat langsung bekerja di fasilitas perawatan di Jepang.

2. TITP (Technical Intern Training Program)

Program TITP dirancang untuk memberikan pelatihan teknis kepada pekerja asing. Sebagai peserta, Anda akan dilatih selama beberapa tahun untuk menjadi profesional Kaigo. Program ini sering kali menjadi pilihan bagi mereka yang belum memiliki pengalaman kerja di bidang ini.

3. Specified Skilled Workers (SSW) atau Tokutei Ginou

Jalur ini terbuka bagi pekerja dengan keterampilan khusus di bidang Kaigo. Anda perlu lulus ujian keterampilan dan memiliki sertifikasi bahasa Jepang (setidaknya JLPT N4) untuk memenuhi syarat. Program SSW atau Tokutei Ginou menawarkan kontrak kerja yang lebih fleksibel dan gaji yang kompetitif.

4. Nursing Care Visa

Jalur ini khusus untuk pelajar internasional yang telah lulus dari institusi pendidikan di Jepang. Setelah menyelesaikan pendidikan dan mendapatkan sertifikasi Kaigo, Anda dapat mengajukan visa kerja di bidang perawatan lansia.

5. Lembaga Pelatihan Khusus (LPK)

Bagi Anda yang ingin mendapatkan pelatihan Kaigo di Indonesia, bergabung dengan LPK (Lembaga Pelatihan Kerja) adalah langkah yang tepat. LPK merupakan lembaga yang menawarkan program pelatihan lengkap, termasuk pembelajaran bahasa Jepang, keterampilan perawatan, hingga persiapan dokumen kerja.

Namun, sebelum mendaftar, pastikan untuk memeriksa legalitas LPK tersebut di situs web Kemnaker. Anda juga perlu mengecek apakah LPK sudah terdaftar di Depnaker atau belum. Salah satu LPK terpercaya yang terdaftar di Bekasi adalah LPK Jabung. Anda dapat menghubungi kami untuk informasi lebih lanjut.

Setelah memahami jalur untuk menjadi Kaigo, penting untuk mengetahui tantangan yang mungkin Anda hadapi di pekerjaan ini. Namun, tantangan tersebut sering kali diimbangi dengan kepuasan yang luar biasa dari membantu orang lain. Mari kita bahas lebih lanjut.

Baca Juga: Panduan dan Cara Kerja di Jepang

Tantangan dan Kepuasan Menjadi Kaigo

Menjadi seorang kaigo bukan hanya sekedar pekerjaan belaka, namun juga memiliki tantangan dan kepuasannya tersendiri. Berikut adalah beberapa tantangan dan kepuasan menjadi seorang kaigo:

1. Tantangan Menjadi Kaigo

Sebagai seorang Kaigo, Anda mungkin menghadapi beberapa tantangan, seperti:

  • Beban fisik: Aktivitas seperti membantu pasien berpindah tempat dapat menuntut tenaga yang besar.
  • Kesenjangan budaya: Perbedaan budaya antara Indonesia dan Jepang membutuhkan waktu untuk adaptasi.
  • Bahasa: Meskipun Anda sudah belajar bahasa Jepang, penggunaan istilah medis dan komunikasi sehari-hari dapat menjadi tantangan awal.

2. Kepuasan Menjadi Kaigo

Di sisi lain, pekerjaan ini memberikan kepuasan emosional yang mendalam, seperti:

  • Membantu lansia: Anda berperan penting dalam meningkatkan kualitas hidup pasien.
  • Hubungan kepercayaan: Anda akan membangun hubungan yang erat dengan pasien dan keluarga mereka.
  • Dampak positif: Anda dapat melihat langsung dampak dari pekerjaan Anda dalam kehidupan orang lain, menjadikannya karier yang bermakna.

Profesi Kaigo di Jepang menawarkan peluang besar bagi tenaga kerja Indonesia yang ingin membangun karier di sektor kesehatan. Dengan memahami tugas, skill, gaji, dan jalur untuk menjadi seorang Kaigo, Anda dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik. Meski menghadapi tantangan, pekerjaan ini membawa kepuasan yang tak ternilai dari membantu sesama.

Apakah Anda siap mengambil langkah menuju karier yang penuh arti di Jepang? Jangan ragu untuk bergabung dengan program pelatihan seperti yang ditawarkan oleh LPK Jabung untuk mewujudkan impian Anda.

 

FAQs Terkait Pekerjaan Kaigo Jepang

1. Apa itu Kaigo?

Kaigo adalah profesi perawatan lansia di Jepang yang fokus pada membantu individu yang sudah tidak mampu melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri, baik karena faktor usia maupun kondisi kesehatan tertentu. Tugas seorang Kaigo meliputi pendampingan aktivitas sehari-hari, rehabilitasi fisik, pemberian dukungan emosional, hingga koordinasi dengan tenaga kesehatan lainnya. Kaigo adalah pekerjaan yang tidak hanya membutuhkan keterampilan teknis tetapi juga empati dan kesabaran tinggi.

2. Berapa gaji Kaigo di Jepang?

Gaji Kaigo bervariasi tergantung pengalaman dan lokasi kerja. Untuk pemula atau mereka dengan sedikit pengalaman, rata-rata gaji berada di kisaran ¥250.000 hingga ¥300.000 per bulan. Bagi Kaigo yang sudah berpengalaman, gaji bisa mencapai ¥300.000 hingga ¥450.000 per bulan. Selain itu, banyak perusahaan yang menawarkan tunjangan tambahan seperti biaya akomodasi, transportasi, dan bonus tahunan, yang membuat profesi ini semakin menarik dari segi finansial.

3. Apa skill utama yang dibutuhkan untuk menjadi Kaigo?

Untuk menjadi seorang Kaigo yang profesional, Anda membutuhkan beberapa skill utama:

  • Kemampuan bahasa Jepang: Agar dapat berkomunikasi dengan pasien, keluarga pasien, dan tim medis. Minimal diperlukan kemampuan setara JLPT N4.
  • Empati dan kesabaran: Pekerjaan ini membutuhkan pendekatan yang penuh perhatian, terutama saat menghadapi lansia yang emosional atau memiliki keterbatasan fisik.
  • Kekuatan fisik: Karena banyak aktivitas fisik, seperti membantu pasien berpindah tempat atau mendampingi latihan fisik.
  • Fleksibilitas dan komunikasi: Menyesuaikan diri dengan kebutuhan pasien yang berbeda-beda dan membangun hubungan baik dengan keluarga pasien serta tenaga medis.

4. Bagaimana cara menjadi Kaigo di Jepang?

Ada beberapa jalur resmi untuk menjadi Kaigo di Jepang, di antaranya:

  • EPA (Economic Partnership Agreement): Program kerja sama antara pemerintah Jepang dan Indonesia yang menyediakan pelatihan khusus Kaigo.
  • TITP (Technical Intern Training Program): Program pelatihan teknis untuk pekerja asing, ideal bagi mereka yang baru memulai karier.
  • SSW (Specified Skilled Workers) atau Tokutei Ginou: Jalur kerja untuk pekerja dengan keterampilan khusus, yang mengharuskan Anda lulus ujian keterampilan dan memiliki sertifikasi bahasa Jepang.
  • Nursing Care Visa: Diperuntukkan bagi lulusan institusi pendidikan Jepang yang telah memperoleh sertifikasi Kaigo.
  • Pelatihan LPK: Lembaga Pelatihan Kerja seperti LPK Jabung menyediakan pelatihan lengkap untuk persiapan bekerja sebagai Kaigo, termasuk pelajaran bahasa Jepang, pelatihan keterampilan, hingga persiapan dokumen.

5. Apa tantangan terbesar menjadi Kaigo?

Tantangan dalam pekerjaan Kaigo meliputi:

  • Beban fisik: Aktivitas seperti membantu pasien berpindah tempat atau mengangkat pasien membutuhkan tenaga ekstra.
  • Kesenjangan budaya: Adaptasi terhadap budaya kerja Jepang yang ketat dan formal dapat menjadi tantangan bagi tenaga kerja asing.
  • Bahasa Jepang: Meski sudah belajar bahasa Jepang, penggunaan istilah medis atau dialek tertentu memerlukan waktu untuk dipahami dengan baik.
  • Tekanan emosional: Kadang-kadang, melihat kondisi pasien yang sulit secara fisik atau emosional dapat menjadi beban mental.

Namun, tantangan-tantangan ini diimbangi dengan kepuasan mendalam, seperti melihat pasien mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik berkat bantuan Anda. Profesi Kaigo tidak hanya memberikan penghasilan, tetapi juga rasa bangga dan kebermaknaan yang luar biasa.

Bagikan ke: