Home » Kerja di Jepang » Kehidupan Kerja di Jepang: Apa Saja yang Perlu Diketahui?

Kehidupan Kerja di Jepang: Apa Saja yang Perlu Diketahui?

Kehidupan Kerja di Jepang? Apa Saja yang Perlu Diketahui!

Mimpi untuk meniti karier di Negeri Sakura kini bukan lagi sekadar angan-angan. Dengan ekonomi yang maju dan budaya kerja yang unik, Jepang menawarkan peluang profesional yang menjanjikan bagi para talenta dari seluruh dunia. Namun, kehidupan kerja di Jepang bukanlah tanpa tantangan. 

Berbeda dengan banyak negara lain, budaya kerja Jepang dikenal sangat disiplin, loyal, dan terstruktur. Artikel LPK Jabung ini akan mengupas tuntas setiap detailnya, mulai dari etos kerja, gaji, visa, hingga tantangan adaptasi sosial, memberikan gambaran komprehensif yang Anda butuhkan untuk membuat keputusan yang matang dan mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk masa depan karier Anda di Jepang.

Table of Contents

Budaya dan Etos Kerja di Jepang

Memahami budaya dan etos kerja di Jepang adalah kunci utama untuk sukses beradaptasi di lingkungan profesional. Masyarakat Jepang menjunjung tinggi nilai-nilai kolektivisme dan dedikasi yang tercermin kuat dalam dunia kerja.

  • Disiplin Tinggi dan Dedikasi pada Pekerjaan

Pekerja diharapkan datang tepat waktu, mengikuti prosedur yang ditetapkan, dan menunjukkan etos kerja yang kuat. Dedikasi pada pekerjaan dianggap sebagai sebuah kehormatan, dan banyak profesional memiliki loyalitas yang sangat tinggi terhadap perusahaan mereka.

  • Jam Kerja Panjang dan Budaya Lembur

Bekerja lembur (zangyo) adalah hal yang sangat umum dan seringkali dianggap sebagai bukti dedikasi terhadap perusahaan. Banyak pekerja tidak pulang sebelum atasan mereka pulang. 

Fenomena karoshi (kematian karena kelelahan kerja yang berlebihan) juga menunjukkan betapa ekstremnya budaya ini, meskipun pemerintah dan perusahaan kini berupaya untuk mengurangi jam kerja dan mempromosikan keseimbangan kehidupan kerja.

  • Sistem Senioritas dan Hierarki (Senpai-Kohai)

Sistem senpai-kohai (senior-junior) memainkan peran besar dalam dinamika kantor. Pekerja yang lebih muda (kohai) diharapkan menunjukkan rasa hormat yang mendalam kepada seniornya (senpai), sementara senpai bertanggung jawab membimbing dan membantu kohai

  • Pentingnya Kerja Tim dan Kolektifitas dalam Pengambilan Keputusan

Kolektifitas (wa) sangat diutamakan. Keputusan penting biasanya tidak dibuat oleh satu orang, tetapi melalui konsensus dan diskusi tim yang panjang. Setiap anggota tim diharapkan berkontribusi dan memastikan harmoni di lingkungan kerja. 

Baca Juga: Budaya Kerja Jepang: Kaizen hingga Ganbatte, Kenali Di Sini!

Peluang dan Jenis Pekerjaan yang Tersedia

Jepang menawarkan berbagai peluang kerja untuk tenaga kerja asing, dari tingkat pemula hingga profesional berpengalaman. Peluang ini tersebar di berbagai sektor dengan persyaratan usia yang bervariasi.

  • Usia Minimal dan Maksimal

Untuk bekerja secara legal di Jepang, usia minimal adalah 18 tahun. Secara umum, tidak ada batas usia maksimal, namun perusahaan biasanya lebih memilih kandidat berusia produktif. 

  • Sektor Populer

Sektor teknologi sangat populer di kalangan ekspatriat, terutama di bidang IT, riset, dan pengembangan. Manufaktur juga menawarkan banyak pekerjaan, terutama di bidang otomotif dan robotika. Sektor kesehatan selalu membutuhkan tenaga ahli, sementara pariwisata terus berkembang dan mencari pekerja yang fasih berbahasa asing.

  • Jalur untuk Mahasiswa Asing dan Tenaga Kerja Terampil (SSW)

Mahasiswa asing memiliki jalur khusus untuk menemukan pekerjaan setelah lulus, dengan dukungan dari Career Center universitas. Jalur lain yang populer adalah Program Tenaga Kerja Terampil Spesifik (SSW – Tokutei Ginou), yang memungkinkan pekerja asing untuk bekerja di 14 sektor tertentu seperti perawatan lansia, konstruksi, dan pertanian.

  • Peluang di Perusahaan Besar vs UKM

Perusahaan besar menawarkan stabilitas, gaji tinggi, dan jenjang karier yang jelas, tetapi proses rekrutmennya sangat kompetitif. Unit Bisnis Kecil dan Menengah (UKM) atau start-up lebih fleksibel dan memberikan kesempatan untuk lebih banyak berkreasi dan mengambil peran yang lebih luas.

Gaji dan Penghasilan Rata-Rata Pekerja di Jepang

Gaji di Jepang tergolong tinggi dibandingkan dengan banyak negara Asia lainnya, namun besarnya sangat bervariasi tergantung industri, posisi, dan pengalaman.

  • Gaji Lulusan Baru (Fresh Graduate)

Dilansir dari The Mainichi, rata-rata gaji bulanan untuk lulusan baru berkisar antara ¥220.000 hingga ¥250.000 (sekitar Rp24 juta – Rp27 juta), tergantung pada perusahaan dan bidang studi. Gaji ini biasanya sudah cukup untuk menutupi biaya hidup standar di kota-kota besar. 

  • Perbedaan Gaji Berdasarkan Pengalaman

Gaji juga sangat dipengaruhi oleh pengalaman kerja, dengan pekerja yang lebih senior umumnya mendapatkan gaji lebih tinggi dan kenaikan gaji yang stabil seiring dengan pengalaman mereka.

  • Potensi Kenaikan dan Jenjang Karier

Kenaikan gaji di Jepang seringkali stabil dan bertahap, terutama di perusahaan besar. Potensi kenaikan yang signifikan biasanya terjadi saat Anda dipromosikan ke posisi manajerial atau spesialisasi teknis. 

Baca Juga: Ingin Bekerja Ke Jepang? Berikut Ini Rata – Rata Gaji Di Jepang!

Kebutuhan Bahasa: Seberapa Penting Bahasa Jepang?

Kemampuan berbahasa adalah salah satu faktor terbesar yang menentukan kesuksesan Anda di dunia kerja Jepang. 

  • Pentingnya Kemampuan Bahasa Jepang dalam Dunia Kerja

Di sebagian besar perusahaan Jepang, komunikasi sehari-hari dilakukan dalam bahasa Jepang. Menguasai bahasa ini sangat penting untuk berinteraksi dengan rekan kerja, memahami instruksi, dan berpartisipasi dalam rapat. 

  • Sertifikasi JLPT (N3/N2) sebagai Syarat Umum

Untuk banyak posisi profesional, perusahaan akan meminta bukti kemahiran bahasa Jepang melalui Sertifikat Kemampuan Bahasa Jepang (JLPT – Japanese Language Proficiency Test). Level N3 umumnya dianggap minimal untuk bekerja di Jepang, sementara level N2 seringkali menjadi syarat wajib untuk posisi yang lebih senior atau di perusahaan besar.

  • Apakah Bisa Bekerja Hanya dengan Bahasa Inggris?

Bisa, namun peluangnya terbatas. Beberapa perusahaan multinasional dan start-up yang berfokus pada pasar global, atau posisi di sektor pariwisata mungkin hanya memerlukan bahasa Inggris. Namun, bahkan di perusahaan tersebut, menguasai bahasa Jepang dasar akan sangat membantu Anda dalam berinteraksi dan beradaptasi di lingkungan kerja.

Perizinan dan Visa Kerja di Jepang

Mendapatkan visa kerja adalah langkah administratif yang paling krusial untuk bekerja di Jepang. Prosesnya terstruktur dan membutuhkan persiapan dokumen yang matang.

  • Jenis Visa Kerja

Jenis visa yang paling umum adalah Visa Engineer/Specialist in Humanities/International Services, yang diperuntukkan bagi profesional di bidang IT, teknik, dan riset. Visa lain yang populer adalah Visa Tokutei Ginou (SSW) untuk pekerja terampil.

  • Dokumen yang Dibutuhkan dan Proses Pengajuan

Dokumen yang dibutuhkan meliputi paspor, ijazah, surat rekomendasi, CV, dan kontrak kerja dari perusahaan Jepang. Prosesnya biasanya dimulai dengan perusahaan di Jepang mengajukan Certificate of Eligibility (COE) untuk Anda. Setelah COE disetujui, Anda dapat mengajukan visa di Kedutaan Besar Jepang di negara asal Anda. Seluruh proses membutuhkan waktu beberapa bulan.

  • Peran Lembaga atau Program Pemerintah dalam Membantu

Pemerintah Jepang memiliki beberapa program dan lembaga yang membantu pekerja asing, seperti Japan International Cooperation Agency (JICA) atau Hello Work. Mereka menyediakan informasi, konsultasi, dan bantuan untuk pekerja asing.

Baca Juga: Ada Apa Saja Jenis Visa Jepang? Ketahui Di Sini!

Biaya Hidup dan Tempat Tinggal

Gaji tinggi di Jepang seringkali diimbangi dengan biaya hidup yang juga tinggi, terutama di kota-kota besar. Manajemen keuangan sangat penting untuk hidup nyaman di Jepang.

  • Estimasi Pengeluaran Bulanan

Sewa tempat tinggal adalah pengeluaran terbesar, berkisar antara ¥50.000 – ¥100.000 (sekitar Rp5,5 juta – Rp11 juta) per bulan untuk apartemen studio di kota besar. Makanan bisa menghabiskan sekitar ¥30.000 – ¥50.000 (sekitar Rp3,3 juta – Rp5,5 juta), sementara transportasi bisa mencapai ¥10.000 – ¥20.000 (sekitar Rp1,1 juta – Rp2,2 juta). Pengeluaran lain termasuk utilitas, asuransi, dan hiburan.

  • Tips Mencari Akomodasi yang Terjangkau

Untuk menghemat biaya sewa, carilah apartemen di pinggir kota, di mana harga sewa jauh lebih murah. Pilihan lain adalah tinggal di share house atau asrama pekerja, yang menawarkan biaya lebih rendah dan kemudahan fasilitas. Beberapa perusahaan juga menyediakan bantuan akomodasi atau asrama bagi karyawannya.

  • Bantuan Akomodasi dari Perusahaan (Jika Ada)

Banyak perusahaan besar menawarkan bantuan akomodasi (shataku) atau subsidi sewa untuk karyawan mereka, yang secara signifikan dapat mengurangi beban finansial. 

Sistem Asuransi dan Kesehatan Pekerja

Jepang memiliki sistem asuransi yang kuat untuk melindungi pekerja, baik warga negara maupun pekerja migran. Memahami sistem ini penting untuk keamanan finansial Anda.

  • Kewajiban Mengikuti Asuransi Kesehatan Nasional

Setiap warga negara dan penduduk asing yang tinggal di Jepang diwajibkan untuk terdaftar dalam Asuransi Kesehatan Nasional (Kokumin Kenko Hoken) atau Asuransi Kesehatan Pekerja (Shakai Hoken). Dengan asuransi ini, Anda hanya membayar 30% dari biaya pengobatan.

  • Perlindungan dari Asuransi Kerja dan Kecelakaan

Selain asuransi kesehatan, setiap pekerja juga dilindungi oleh Asuransi Kerja (Koyo Hoken) dan Asuransi Kompensasi Kecelakaan Kerja (Rousai Hoken). Asuransi ini memberikan jaring pengaman jika Anda kehilangan pekerjaan atau mengalami cedera saat bekerja.

  • Cara Mengakses Layanan Medis di Jepang

Saat sakit, Anda cukup membawa kartu asuransi kesehatan Anda ke klinik atau rumah sakit. Anda akan membayar 30% dari total biaya dan sisanya ditanggung oleh asuransi.

Hak dan Kewajiban Pekerja Asing di Jepang

Sebagai pekerja asing, Anda memiliki hak dan kewajiban yang dilindungi di bawah hukum ketenagakerjaan Jepang.

  • Hak atas Upah, Cuti, dan Jam Kerja

Anda memiliki hak atas upah minimum, jam kerja yang diatur, dan cuti berbayar yang sama dengan pekerja Jepang. Pastikan kontrak kerja Anda mencantumkan semua hak ini dengan jelas. 

  • Peraturan Ketenagakerjaan yang Perlu Dipahami

Penting untuk memahami peraturan ketenagakerjaan Jepang, termasuk hukum yang mengatur jam lembur, tunjangan, dan prosedur pemutusan hubungan kerja. Pastikan Anda melakukan riset sedalam mungkin ketika memutuskan untuk bekerja di Jepang.

  • Perlindungan Hukum dan Penanganan Diskriminasi

Jika Anda mengalami diskriminasi atau pelanggaran hak, Anda dapat mencari perlindungan hukum dan melaporkannya ke Kantor Ketenagakerjaan atau serikat pekerja. Hukum Jepang melarang diskriminasi berdasarkan ras, gender, atau asal negara.

Adaptasi Sosial dan Kehidupan Sehari-Hari

Selain urusan profesional, adaptasi sosial juga sama pentingnya. Memahami budaya lokal akan membuat kehidupan sehari-hari Anda jauh lebih nyaman dan menyenangkan.

  • Tantangan Budaya dan Etika Sosial

Tantangan terbesar adalah perbedaan budaya. Menguasai etika sosial seperti menjaga privasi, tidak berbicara keras di transportasi umum, dan memahami komunikasi tidak langsung sangat penting. 

  • Transportasi Umum, Makanan, dan Kebiasaan Lokal

Pelajari cara menggunakan transportasi umum yang sangat efisien dan tepat waktu. Mencari makanan halal atau makanan vegetarian mungkin butuh usaha ekstra, tetapi semakin mudah ditemukan di kota-kota besar. Memahami kebiasaan lokal, seperti melepas sepatu saat masuk rumah atau menggunakan uang tunai, juga sangat membantu.

  • Tips Menjaga Kesehatan Mental dan Integrasi Sosial

Jaga kesehatan mental Anda dengan menemukan hobi, bergabung dengan komunitas, atau berolahraga. Bergabung dengan komunitas Indonesia, komunitas lokal, atau komunitas hobi akan sangat membantu untuk mengintegrasikan diri dan menjalin pertemanan.

Tips Menghadapi Interview dan Seleksi Kerja

Proses wawancara kerja di Jepang memiliki etika dan norma yang berbeda dari negara lain. Memahaminya akan meningkatkan peluang Anda.

  • Etika saat Wawancara Kerja di Jepang

Tepat waktu adalah mutlak. Datanglah 10-15 menit lebih awal. Pakaian harus formal dan rapi. Bungkukan ringan saat masuk dan keluar ruangan menunjukkan rasa hormat. Jawablah pertanyaan dengan jelas, ringkas, dan penuh hormat. Tunjukkan antusiasme Anda untuk bekerja di perusahaan tersebut.

  • Persiapan Dokumen dan Latihan Pertanyaan Umum

Siapkan CV dalam bahasa Jepang dan Inggris. Latih jawaban untuk pertanyaan umum seperti “Mengapa Anda ingin bekerja di Jepang?”, “Apa kelebihan dan kekurangan Anda?”, “Mengapa Anda tertarik pada perusahaan ini?”. Juga, siapkan pertanyaan untuk ditanyakan kepada pewawancara di akhir wawancara.

  • Tes Bahasa dan Penilaian Kepribadian

Banyak perusahaan akan mengadakan tes bahasa Jepang dan penilaian kepribadian untuk menilai kecocokan Anda dengan budaya perusahaan. Latihlah tes ini sebelum wawancara.

Kesimpulan: Siap Meniti Karier di Jepang?

Kehidupan kerja di Jepang adalah sebuah petualangan yang menantang namun sangat memuaskan. Dari etos kerja yang ketat, sistem senioritas, hingga peluang karier yang menjanjikan, Jepang menawarkan pengalaman unik yang akan membentuk profesionalisme Anda. Penting untuk mempersiapkan diri dengan matang, baik secara fisik, mental, maupun administratif. Pahami budaya kerja, kuasai bahasa, dan urus dokumen yang diperlukan dari jauh-jauh hari. Dengan perencanaan yang baik, Anda akan siap menghadapi setiap tantangan, beradaptasi, dan menemukan kesuksesan dalam meniti karier di Negeri Sakura.

Nah, bagi Anda yang ingin bekerja di Jepang, LPK Jabung dapat menjadi solusi Anda yang resmi dan terpercaya. Hubungi LPK Jabung sekarang untuk dapatkan info lebih lanjut!

Bagikan ke: