Bekerja di Jepang adalah impian banyak orang, tidak hanya karena kesempatan karier yang menjanjikan, tetapi juga karena daya tarik finansialnya. Gaji kerja di Jepang sering dianggap sangat menggiurkan, namun banyak yang tidak mengetahui detail dan rincian yang sebenarnya.
Apakah gaji yang besar itu sebanding dengan tingginya biaya hidup? Fakta di lapangan menunjukkan bahwa besaran gaji sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari jenis pekerjaan, tingkat pendidikan, hingga lokasi kota. Memahami rincian ini sangat penting agar Anda dapat membuat keputusan yang bijak dan memiliki ekspektasi yang realistis sebelum membulatkan keputusan untuk bekerja di Jepang.
Artikel dari LPK Jabung ini akan mengupas tuntas besaran rata-rata gaji kerja di Jepang, perbedaan gaji berdasarkan industri dan latar belakang, faktor-faktor yang memengaruhi penghasilan, serta gambaran umum mengenai biaya hidup di sana. Dengan informasi ini, Anda akan lebih siap untuk merencanakan masa depan karier Anda di Negeri Sakura.
Baca Juga: 10 Pekerjaan di Jepang Favorit Pencari Kerja Indonesia
Table of Contents
ToggleRata-Rata Gaji & UMR di Jepang
Kisara gaji di Jepang cukup beragam, tergantung pada industri, lokasi, tingkat pendidikan, dan tingkat pengalaman pekerja. Terkait gaji di Jepang per tahun 2024, berikut adalah beberapa angka penting yang perlu diketahui:
Rata-Rata Gaji Bulanan
Rata-rata gaji bulanan di Jepang berada di kisaran 293.401 yen (sekitar Rp31 juta) hingga 515.000 yen (sekitar Rp53 juta). Kisaran ini didapatkan dari berbagai survei dengan sampel yang berbeda-beda, seperti jumlah responden, bidang industri, dan wilayah.
Gaji Median
Angka median sering memberikan gambaran yang lebih akurat karena tidak terpengaruh oleh gaji-gaji ekstrem. Gaji median di Jepang berada di angka 471.000 yen (Rp48,5 juta). Artinya, sekitar 50% penduduk memiliki penghasilan di bawah angka tersebut, sementara 50% sisanya berpenghasilan lebih tinggi.
UMR per Jam
Upah Minimum Regional (UMR) di Jepang ditetapkan per jam di setiap prefektur. Tokyo memiliki UMR tertinggi, yaitu 1.163 yen per jam atau sekitar Rp128.000. Sementara itu, beberapa prefektur lainnya memiliki UMR yang lebih rendah.
Berdasarkan data dari Trading Economics, diperkirakan bahwa rata-rata upah minimum nasional Jepang akan meningkat menjadi 1.090 yen (sekitar Rp120 ribu) per jam pada tahun 2025.
Baca Juga: Ingin Bekerja Ke Jepang? Berikut Ini Rata – Rata Gaji Di Jepang!
Gaji Berdasarkan Jenis Pekerjaan & Latar Belakang
Besaran gaji di Jepang juga sangat ditentukan oleh jenis pekerjaan dan latar belakang pendidikan. Berikut penjelasan singkatnya:
Pekerja Pabrik & Lulusan SMA/SMK
Gaji rata-rata tahunan pekerja pabrik sekitar 2,8 juta yen (sekitar Rp330 juta). Sementara gaji bulanan lulusan SMA/SMK umumnya berkisar antara 150.000 hingga 250.000 yen (sekitar Rp20-35 juta).
Pekerja Profesional & Terampil
Gaji bulanan untuk bidang-bidang seperti IT, engineer, dan perawat lansia umumnya berada di kisaran 200.000 hingga 600.000 yen atau lebih, tergantung kualifikasi, pengalaman, dan perusahaan.
Gaji TKI (Pekerja Indonesia)
Gaji TKI di Jepang sangat bervariasi, berkisar antara Rp18 juta hingga Rp30 juta per bulan. Namun, untuk program pemagangan, gaji yang diterima bisa lebih rendah.
Faktor yang Memengaruhi Besaran Gaji
Ada beberapa faktor utama yang menentukan seberapa besar gaji yang Anda dapatkan di Jepang.
Lokasi Kerja
Variasi gaji di Jepang tergantung pada wilayah kerja. Gaji di kota besar seperti Tokyo jauh lebih tinggi dibandingkan di kota kecil atau pedesaan. Namun, biaya hidup di Tokyo juga jauh lebih mahal. Berikut rata-rata gaji per bulan di beberapa kota besar per tahun 2024:
- Tokyo: JPY 574.000 (~Rp 59 juta)
- Osaka: JPY 555.000 (~Rp 57 juta)
- Nagoya: JPY 545.000 (~Rp 56 juta)
- Fukuoka: JPY 526.000 (~Rp 54 juta)
- Kyoto: JPY 505.000 (~Rp 52 juta)
Tingkat Pendidikan & Pengalaman
Semakin tinggi pendidikan dan semakin lama pengalaman kerja, semakin besar potensi kenaikan gaji. Gaji untuk posisi senior bisa naik secara signifikan.
Jenis Industri
Sektor seperti medis, IT, dan energi umumnya menawarkan gaji tahunan yang lebih tinggi dibandingkan sektor lainnya.
Rincian Biaya Hidup di Jepang
Meskipun gaji di Jepang cukup tinggi, biaya hidupnya juga tidak bisa dianggap remeh. Memahami rincian pengeluaran sangat penting.
Tempat Tinggal
Biaya terbesar dalam pengeluaran bulanan. Sewa apartemen di Tokyo bisa dimulai dari 58.000 yen (Rp6,5 juta) per bulan, tergantung lokasi dan ukuran.
Utilitas & Makanan
Biaya bulanan untuk listrik, air, gas, dan internet berkisar antara 15.000 hingga 25.000 yen. Biaya makanan untuk satu orang sekitar 30.000 yen per bulan.
Transportasi
Biaya transportasi umum seperti kereta api dan bus bervariasi, namun masih terhitung terjangkau. Jika Anda menggunakan taksi sebagai transportasi, baru pengeluaran akan menjadi tinggi.
Asuransi Kesehatan
Setiap penduduk di Jepang wajib memiliki asuransi kesehatan publik, yang biayanya dipotong langsung dari gaji. Terdapat dua asuransi kesehatan dari pemerintahan Jepang, yaitu Asuransi Kesehatan Nasional dan Asuransi Kesehatan Pekerja. Keduanya bersifat wajib bagi semua penduduk, termasuk warga asing.
Baca Juga: Berapa Sih Biaya Hidup di Jepang? Ini Dia Estimasinya!
Kesimpulan
Bekerja di Jepang memang menawarkan potensi penghasilan yang sangat menjanjikan, namun besaran gaji sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti lokasi, jenis pekerjaan, dan pengalaman. Meskipun biaya hidup di Jepang tergolong tinggi, perencanaan keuangan yang matang akan membantu Anda mengelola pengeluaran dan menabung. Dengan memahami rincian ini, Anda dapat membuat keputusan yang bijak dan siap untuk memulai karier di Jepang.
Bagi kalian yang tertarik bekerja dan membangun karier di Jepang, LPK Jabung dapat menjadi solusi Anda yang resmi dan terpercaya. Hubungi LPK Jabung sekarang untuk dapatkan info lebih lanjut!