Home » Kerja di Jepang » Berapa Sih Biaya Hidup di Jepang? Ini Dia Estimasinya!

Berapa Sih Biaya Hidup di Jepang? Ini Dia Estimasinya!

Berapa Sih Biaya Hidup di Jepang? Ini Dia Estimasinya!

Mimpi untuk menjelajahi keindahan bunga sakura, menyaksikan hiruk pikuk Shibuya, atau mendalami budaya yang kaya di Jepang telah lama memikat banyak orang dari seluruh dunia. Namun, di balik pesona itu, muncul pertanyaan krusial bagi siapa pun yang serius mempertimbangkan untuk tinggal di sana: berapa sih biaya hidup di Jepang? 

Faktor finansial adalah pertimbangan utama yang seringkali menjadi penentu bagi mereka yang ingin pindah ke luar negeri. Jepang dikenal sebagai negara maju dengan standar hidup yang tinggi, dan hal ini tentu berdampak pada biaya hidupnya. Berbagai informasi yang simpang siur bisa membuat Anda bingung dalam membuat estimasi yang realistis. Memahami struktur pengeluaran mulai dari akomodasi, transportasi, makanan, hingga hiburan adalah langkah esensial untuk perencanaan keuangan yang matang. 

Artikel LPK Jabung ini akan mengupas tuntas estimasi biaya hidup di Jepang dengan berbagai komponennya, memberikan gambaran yang jelas dan komprehensif agar Anda bisa mempersiapkan diri dengan lebih baik untuk menjalani kehidupan yang nyaman di Jepang.

Baca Juga: Motivasi Kerja di Jepang: Peluang, Keuntungan, & Pengalaman

Mengapa Penting Tahu Biaya Hidup di Jepang?

Memahami biaya hidup di Jepang adalah langkah yang tak terhindarkan dan sangat penting bagi siapa pun yang merencanakan untuk pindah ke sana. Keputusan besar seperti ini melibatkan banyak aspek, dan faktor keuangan seringkali menjadi salah satu yang paling menentukan kelayakan dan keberlanjutan hidup Anda di negeri orang.

Pertama-tama, pertimbangan sebelum pindah atau bekerja di Jepang sangat bergantung pada kesiapan finansial. Mengetahui biaya hidup akan membantu Anda menentukan apakah tabungan yang Anda miliki mencukupi, berapa banyak penghasilan yang perlu Anda targetkan, atau apakah Anda perlu mencari sumber pendapatan tambahan. 

Kedua, biaya hidup yang bervariasi tergantung lokasi dan gaya hidup menjadi alasan kuat lainnya mengapa pengetahuan ini krusial. Biaya hidup di pusat kota metropolitan seperti Tokyo atau Osaka akan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kota-kota kecil atau pedesaan. Sewa tempat tinggal, transportasi, dan bahkan harga makanan bisa berbeda secara signifikan antarwilayah. Dengan memahami variasi ini, Anda dapat memilih lokasi dan mengatur gaya hidup yang sesuai dengan kemampuan finansial Anda.

Estimasi Biaya Hidup di Jepang Berdasarkan Komponen

Untuk mendapatkan gambaran yang lebih detail tentang berapa biaya hidup di Jepang, kita perlu memecahnya per komponen utama pengeluaran, namun perlu diingat bahwa ini hanya sekadar estimasi, kenyataan di lapangan dapat berbeda.

1. Tempat Tinggal

  • Sewa Apartemen 1BR & 3BR:
    • Di Pusat Kota (misalnya, Tokyo, Osaka):
      • Apartemen 1-bedroom (1BR/studio): Berkisar antara ¥80,000 – ¥150,000 (sekitar Rp8,9 juta – Rp16 juta) per bulan. Area yang lebih premium bisa mencapai lebih dari ¥200,000.
      • Apartemen 3-bedroom (3BR/untuk keluarga): Bisa mencapai ¥200,000 – ¥400,000 (sekitar Rp22 juta – Rp44 juta) atau bahkan lebih di distrik elite.
    • Di Pinggir Kota:
      • Apartemen 1BR: Sekitar ¥50,000 – ¥80,000 (sekitar Rp5,6 juta – Rp8,9 juta) per bulan.
      • Apartemen 3BR: Sekitar ¥100,000 – ¥200,000 (sekitar Rp11,2 juta – Rp22,4 juta) per bulan.
  • Kota Termahal dan Termurah:
    • Termahal: Tokyo, Osaka, Kyoto, Nagoya.
    • Termurah: Kota-kota di wilayah Hokkaido (kecuali Sapporo), Tohoku (kecuali Sendai), dan Kyushu (kecuali Fukuoka). Prefektur seperti Akita, Tottori, atau Shimane menawarkan biaya hidup yang jauh lebih rendah.

2. Utilitas dan Kebutuhan Harian

  • Biaya Listrik, Air, Sampah, Internet, dan Pulsa:
    • Listrik: ¥5,000 – ¥7,000 (Rp560 ribu – Rp780 ribu) per bulan, tergantung musim dan penggunaan AC / heater.
    • Air: ¥4,000 – ¥6,000 (Rp450 ribu – Rp670 ribu) per bulan.
    • Gas (untuk memasak): ¥3,000 – ¥6,000 (Rp335 ribu – Rp670 ribu) per bulan.
    • Sampah: Biasanya termasuk dalam biaya sewa atau pajak kota, tapi mungkin ada biaya untuk kantong sampah khusus.
    • Internet (Fixed-line/Fiber Optic): ¥4,000 – ¥7,000 (Rp450 ribu – Rp780 ribu) per bulan.
    • Pulsa/Mobile Data: ¥2,480 – ¥7,000 (Rp278 ribu – Rp780 ribu) per bulan, tergantung provider dan paket.
  • Sistem Pembayaran dan Tips Hemat:
    • Sebagian besar utilitas bisa dibayar melalui konbini (minimarket) atau autodebit dari bank.
    • Tips Hemat: Matikan lampu/AC saat tidak digunakan, batasi penggunaan air panas, dan pilih paket internet/pulsa yang sesuai kebutuhan.

3. Makan dan Belanja Bulanan

  • Harga Bahan Pokok (perkiraan):
    • Beras (5 kg): ¥3,920 – ¥4,000 (Rp440 ribu – Rp450 ribu)
    • Telur (10 butir): ¥264 – ¥332 (Rp30 ribu – Rp37 ribu)
    • Susu (1 liter): ¥200 – ¥250 (Rp22 ribu – Rp28 ribu)
    • Dada ayam (500g): ¥400 – ¥600 (Rp45 ribu – Rp67 ribu)
    • Sayuran & Buah-buahan: Cukup mahal jika tidak musiman. Pembelian di supermarket diskon atau pasar tradisional bisa lebih hemat.
  • Biaya Makan di Restoran vs Masak Sendiri:
    • Makan di Restoran (per sekali makan):
      • Ekonomis (gyudon, ramen di kedai kecil): ¥600 – ¥1,000 (Rp67 ribu – Rp112 ribu)
      • Menengah (restoran biasa): ¥1,500 – ¥3,000 (Rp168 ribu – Rp335 ribu)
      • Mewah: Bisa lebih dari ¥5,000 (Rp560 ribu)
    • Masak Sendiri: Untuk satu orang, biaya belanja bahan makanan bisa sekitar ¥20,000 – ¥40,000 (Rp2,2 juta – Rp4,4 juta) per bulan jika rajin memasak. Ini opsi yang jauh lebih hemat dibanding makan di restoran.

4. Transportasi

  • Harga Tiket Harian dan Monthly Pass:
    • Subway (sekali jalan): ¥400 – ¥800 (Rp45 ribu – Rp90 ribu), tergantung jarak.
    • Bus (sekali jalan): Sekitar ¥210 – ¥250 (Rp24 ribu – Rp28 ribu).
    • Monthly Pass (Tsukin Teikiken): Sangat direkomendasikan jika sering menggunakan transportasi umum. Harga bervariasi berdasarkan jarak dan rute, bisa ¥8,000 – ¥20,000 (Rp895 ribu – Rp2,2 juta) per bulan. Ini jauh lebih hemat.
  • Harga Bensin dan Tarif Taksi:
    • Bensin: Sekitar ¥180 – ¥190 (Rp20 ribu – Rp21 ribu) per liter (harga Juli 2025). 
    • Taksi: Tarif dasar sekitar ¥400 – ¥750 (Rp45 ribu – Rp84 ribu) untuk jarak pendek. Hindari taksi untuk perjalanan sehari-hari karena biaya yang sangat mahal.

5. Kesehatan dan Asuransi

  • Asuransi Kesehatan untuk Pelajar dan Pekerja:
    • Wajib bagi semua penduduk, termasuk warga asing.
    • Asuransi Kesehatan Nasional (Kokumin Kenko Hoken): Untuk pelajar dan pekerja non-permanen. Premi bulanan sekitar ¥1,500 – ¥5,000 (Rp170 ribu – Rp560 ribu) tergantung pendapatan. Anda biasanya membayar 30% dari biaya pengobatan.
    • Asuransi Kesehatan Pekerja (Shakai Hoken): Untuk pekerja penuh waktu, dipotong langsung dari gaji (sekitar 5% dari gaji bruto, ditanggung sebagian oleh perusahaan).
  • Kisaran Biaya Pengobatan Umum (dengan asuransi):
    • Konsultasi dokter umum: ¥1,500 – ¥3,000 (Rp170 ribu – Rp336 ribu)
    • Obat generik: Relatif murah.
    • Gigi: Perawatan umum ditanggung asuransi, namun perawatan kosmetik mahal.

6. Hiburan dan Gaya Hidup

  • Biaya Nonton, Gym, dan Rekreasi Keluarga:
    • Nonton Bioskop: ¥1,800 – ¥1,900 (Rp201 ribu – Rp215 ribu) per tiket.
    • Keanggotaan Gym: ¥7,000 – ¥10,000 (Rp785 ribu – Rp1,12 juta) per bulan.
    • Rekreasi Keluarga (misalnya, kebun binatang, museum): Biaya masuk bervariasi, sekitar ¥500 – ¥2,000 (Rp56 ribu – Rp225 ribu) per orang.
  • Belanja/Hobi: Sangat bervariasi sesuai minat pribadi. Pakaian, elektronik, buku, dan hobi bisa menjadi pengeluaran signifikan jika tidak diatur.

Baca Juga: 10 Kelebihan Kerja di Jepang: Wujudkan Karier Impian Anda!

Total Estimasi Biaya Hidup di Jepang per Bulan

Dengan mempertimbangkan berbagai komponen di atas, kita bisa membuat simulasi estimasi total biaya hidup bulanan di Jepang untuk beberapa profil individu. Angka-angka ini adalah rata-rata dan bisa lebih tinggi atau rendah tergantung gaya hidup dan kota.

  • Simulasi Biaya untuk Mahasiswa Asing (tinggal di kota ukuran sedang, gaya hidup hemat):
    • Sewa kamar di share house atau apartemen kecil: ¥40,000 – ¥60,000 (Rp4,4 juta – Rp6,7 juta)
    • Utilitas (listrik, air, gas, internet, pulsa): ¥8,000 – ¥12,000 (Rp897 ribu – Rp1,3 juta)
    • Makan (sebagian besar masak sendiri, sesekali makan di luar): ¥25,000 – ¥35,000 (Rp2,8 juta – Rp3,9 juta)
    • Transportasi (monthly pass): ¥5,000 – ¥10,000 (Rp560 ribu – Rp1,12 juta)
    • Asuransi Kesehatan Nasional: ¥1,500 – ¥3,000 (Rp168 ribu – Rp336 ribu)
    • Belanja pribadi/hiburan (hemat): ¥10,000 – ¥20,000 (Rp1,12 juta – Rp2,2 juta)

TOTAL ESTIMASI: ¥89,500 – ¥140,000 (sekitar Rp10 juta – Rp15,7 juta) per bulan.

  • Simulasi Biaya untuk Pekerja Pemula (tinggal di Tokyo, gaya hidup standar):
    • Sewa apartemen 1BR di pinggir kota Tokyo: ¥70,000 – ¥100,000 (Rp7,8 juta – Rp11,2 juta)
    • Utilitas: ¥10,000 – ¥15,000 (Rp1,12 juta – Rp1,6 juta)
    • Makan (campur masak sendiri & makan di luar): ¥40,000 – ¥60,000 (Rp4,4 juta – Rp6,7 juta)
    • Transportasi (monthly pass): ¥10,000 – ¥15,000 (Rp1,12 juta – Rp1,6 juta)
    • Asuransi Kesehatan Pekerja (potongan gaji): ¥5,000 – ¥10,000 (Rp560 ribu – Rp1,12 juta)
    • Hiburan/Gaya Hidup/Belanja: ¥30,000 – ¥50,000 (Rp3,3 juta – Rp5,6 juta)

TOTAL ESTIMASI: ¥165,000 – ¥250,000 (sekitar Rp18,5 juta – Rp28 juta) per bulan.

  • Simulasi Biaya untuk Keluarga (pasangan + 1 anak, tinggal di pinggir kota besar):
    • Sewa apartemen 2BR/3BR: ¥120,000 – ¥200,000 (Rp13,4 juta – Rp22,4 juta)
    • Utilitas: ¥15,000 – ¥25,000 (Rp1,6 juta – Rp2,8 juta)
    • Makan (sebagian besar masak sendiri): ¥60,000 – ¥80,000 (Rp6,7 juta – Rp8,9 juta)
    • Transportasi (2 adult monthly pass): ¥15,000 – ¥30,000 (Rp1,6 juta – Rp3,3 juta)
    • Asuransi Kesehatan: ¥10,000 – ¥20,000 (Rp1,12 juta – Rp2,2 juta)
    • Pendidikan anak (sekolah negeri + kegiatan): ¥30,000 – ¥50,000 (Rp3,3 juta – Rp5,6 juta)
    • Hiburan/Gaya Hidup/Belanja: ¥40,000 – ¥70,000 (Rp4,4 juta – Rp7,8 juta)
    • TOTAL ESTIMASI: ¥290,000 – ¥475,000 (sekitar Rp32,5 juta – Rp53,2 juta) per bulan.

Perlu diingat bahwa ini hanya estimasi. Gaya hidup mewah atau tinggal di pusat kota termahal bisa dengan mudah melipatgandakan angka-angka ini. Sebaliknya, hidup sangat hemat di kota kecil bisa menekan biaya jauh di bawah estimasi terendah.

Gaji Minimum dan Kelayakan Biaya Hidup

  • Gaji UMR Tokyo, Osaka, dan Kota Lain:
    • Tokyo: Biasanya memiliki gaji minimum tertinggi, sekitar ¥1,163 (sekitar Rp128 ribu) per jam.
    • Osaka: Sekitar ¥1,054 (sekitar Rp116 ribu) per jam.
    • Kota-kota Besar Lainnya (Kyoto, Nagoya, Fukuoka): Berkisar antara ¥950 – ¥1,050 (sekitar Rp106 ribu – Rp117 ribu) per jam.
    • Prefektur Pedesaan: Bisa serendah ¥850 – ¥900 (sekitar Rp95 ribu – Rp100 ribu) per jam.

Secara keseluruhan, gaji di Jepang cukup kompetitif di banyak sektor, dan jika Anda memiliki pekerjaan dengan gaji di atas minimum, biaya hidup dapat dikelola dengan baik, terutama jika Anda cermat dalam mengelola pengeluaran.

Baca Juga: Ingin Bekerja Ke Jepang? Berikut Ini Rata – Rata Gaji Di Jepang!

Tips Hemat Tinggal di Jepang

  • Masak Sendiri

Harga bahan makanan di supermarket jauh lebih murah daripada makan di restoran setiap hari. Belanja di supermarket diskon seperti Gyomu Super atau Okidoki.

  • Manfaatkan Diskon Sore Hari di Supermarket

Banyak supermarket dan department store memberikan diskon besar untuk makanan siap saji, roti, atau daging menjelang jam tutup.

  • Gunakan Transportasi Umum dan Monthly Pass

Hindari taksi. Manfaatkan jaringan kereta dan bus yang efisien. Monthly pass (Tsukin Teikiken) sangat hemat jika Anda sering bepergian dengan rute yang sama (misalnya, dari rumah ke kantor/sekolah).

  • Hindari Pusat Kota untuk Tempat Tinggal

Sewa di pinggir kota atau suburb jauh lebih murah. Pertimbangkan pula komuter yang lebih lama demi penghematan sewa yang signifikan.

  • Cari Furnished Apartment/Share House

Untuk permulaan, tinggal di apartemen dengan perabotan lengkap atau share house dapat menghemat biaya pembelian furnitur dan peralatan.

  • Belanja di Toko 100 Yen (Hyaku-en Shop)

Toko seperti Daiso atau Seria menjual berbagai barang kebutuhan sehari-hari, alat dapur, alat tulis, dan dekorasi dengan harga yang sangat terjangkau.

  • Minimalkan Penggunaan AC/Heater

Gunakan pakaian yang sesuai musim, selimut tebal di musim dingin, atau kain tipis di musim panas.

  • Manfaatkan Perpustakaan dan Ruang Publik Gratis

Untuk hiburan atau tempat belajar/bekerja, gunakan perpustakaan umum atau ruang publik lainnya yang gratis.

  • Diskon dan Promo Unik di Jepang:
    • Potongan Harga Malam Hari (Otsuyasumi/Uribiki): Seperti yang disebutkan, ini berlaku di supermarket dan department store untuk makanan siap saji.
    • Kupon dan Poin: Banyak toko dan restoran menawarkan kupon atau sistem poin yang memberikan diskon atau akumulasi poin yang bisa ditukar dengan uang tunai/produk. 
    • Student Discounts: Jika Anda seorang pelajar, manfaatkan diskon pelajar untuk transportasi, museum, bioskop, dan beberapa toko.
    • Membership Card/Loyalty Program: Ikuti program loyalitas di toko favorit Anda.
    • Flea Market/Second-hand Shops: Untuk pakaian, furnitur, atau barang bekas berkualitas, Anda bisa kunjungi toko barang bekas.

Dengan menerapkan tips-tips ini, Anda tidak hanya bisa menghemat uang, tetapi juga mendapatkan pengalaman yang lebih otentik tentang gaya hidup di Jepang.

Kesimpulan

Biaya hidup di Jepang, terutama di kota-kota besar seperti Tokyo, memang cukup tinggi dibandingkan dengan banyak negara lain. Akomodasi adalah pengeluaran terbesar, diikuti oleh makanan dan transportasi. Pentingnya adaptasi gaya hidup dan pengelolaan keuangan yang cermat akan menjadi kunci keberhasilan Anda dalam menjalani kehidupan yang nyaman dan memuaskan di Negeri Sakura.

Bagi kalian yang ingin mewujudkan mimpi hidup di Jepang, LPK Jabung dapat menjadi solusi Anda yang resmi dan terpercaya. Hubungi LPK Jabung sekarang untuk dapatkan info lebih lanjut!

Bagikan ke: