Mendengar nama Jepang, pikiran kita seringkali langsung tertuju pada kemajuan teknologi dan efisiensi yang luar biasa. Kesan ini tidak hanya berlaku untuk industri elektronik atau robot, tetapi juga sistem transportasi publiknya.
Mengelilingi kota-kota besar seperti Tokyo, Osaka, atau Kyoto, hingga menjelajahi pelosok pedesaan di Negeri Sakura menjadi pengalaman yang menyenangkan berkat jaringan transportasi yang sangat terintegrasi, tepat waktu, dan bersih. Namun, bagi pendatang baru, memahami seluk-beluk sistem ini bisa terasa sedikit membingungkan. Bagaimana cara terbaik untuk berkeliling? Bagaimana cara menghemat biaya? Apa saja etiket yang perlu diperhatikan?
Artikel LPK Jabung ini akan menjadi panduan lengkap Anda untuk menavigasi sistem transportasi di Jepang, mulai dari cara memulai perjalanan dari bandara, pilihan transportasi harian di dalam kota, berbagai cara untuk menghemat biaya, hingga tips-tips tambahan agar perjalanan Anda berjalan dengan lancar dan nyaman.
Table of Contents
ToggleMemulai Perjalanan: Dari Bandara ke Pusat Kota
Setelah mendarat di Jepang, langkah pertama adalah memilih moda transportasi yang tepat untuk menuju pusat kota. Pilihan Anda akan sangat bergantung pada bandara kedatangan dan budget Anda.
A. Bandara Internasional Narita (NRT)
Bandara utama ini berjarak sekitar 40 mil dari pusat Tokyo. Dua pilihan transportasi populer untuk mencapai pusat kota adalah:
- Narita Express (N’EX): Ini adalah pilihan tercepat dan ternyaman. Kereta ini dipesan (reserved seat), jadi Anda tak perlu khawatir kehabisan tempat duduk. Sangat ideal jika Anda punya Japan Rail Pass (JR Pass) karena bisa digunakan tanpa batas untuk perjalanan ini. Namun, perlu diperhatikan bahwa ruang bagasinya terbatas, jadi pastikan Anda tidak membawa terlalu banyak barang. Perjalanan ke stasiun utama seperti Tokyo Station memakan waktu sekitar 1 jam.
- Bus Limusin Bandara: Pilihan bagus jika Anda bepergian dengan keluarga, membawa banyak bagasi, atau menginap di hotel yang terdaftar sebagai halte bus. Bus ini lebih santai dibanding kereta dan ada fasilitas Wi-Fi di dalam bus. Perjalanan mungkin sedikit lebih lama karena tergantung kondisi lalu lintas, tapi Anda tak perlu repot dengan barang bawaan dan tinggal duduk manis hingga sampai di depan hotel.
B. Bandara Haneda (HND)
Bandara Haneda (HND) jauh lebih dekat ke pusat kota Tokyo, sehingga perjalanan dari Haneda hanya sekitar 25-40 menit. Ada beberapa opsi kereta dan monorel yang efisien untuk mencapai tujuan Anda, seperti Tokyo Monorail dan Keikyu Line. Kedua opsi ini terintegrasi langsung dengan jaringan kereta JR dan subway Tokyo, menjadikan transisi ke transportasi dalam kota sangat mudah.
Baca Juga: Ada Apa Saja Jenis Visa Jepang? Ketahui Di Sini!
Menjelajah Kota: Pilihan Transportasi Harian
Setelah sampai di pusat kota, ini adalah beberapa pilihan transportasi harian yang akan sering Anda gunakan:
A. Kereta Api & Kereta Bawah Tanah
- Kemudahan Penggunaan: Stasiunnya bernomor dan jalurnya punya kode warna, jadi sangat mudah dinavigasi, bahkan jika Anda baru pertama kali berkunjung. Pengumuman di stasiun-stasiun besar juga tersedia dalam bahasa Inggris.
- Pembelian Tiket: Anda bisa beli tiket di loket atau mesin otomatis yang juga tersedia dalam bahasa Inggris. Jangan panik jika saldo kartu kurang; Anda bisa melunasinya di mesin fare adjustment di stasiun tujuan.
- Etiket Penting: Beberapa etiket yang wajib dipatuhi adalah selalu antre di belakang garis kuning, biarkan penumpang keluar dulu sebelum Anda naik, hindari makan/minum di dalam kereta, dan jangan berisik.
B. Bus
- Cara Naik & Bayar: Umumnya naik dari pintu belakang, cek tarif di panel depan (panel digital di depan), dan bayar saat turun dari pintu depan. Untuk kemudahan, disarankan menggunakan kartu IC (Suica, Pasmo). Jika Anda memilih membayar dengan uang tunai, pastikan jumlahnya pas karena tidak ada uang kembalian.
- Tantangan Bahasa: Rute dan halte bus mungkin kurang informasinya dalam bahasa Inggris, kecuali di rute wisata populer atau di kota-kota besar seperti Kyoto yang sistem busnya lebih ramah turis.
C. Taksi
- Ciri Taksi Kosong: Perhatikan lampu hijau di kap atau jendela depan taksi untuk menandakan bahwa taksi itu kosong. Jika lampunya merah, artinya ada penumpang.
- Tarif: Ada argo meteran, tarif dasar sekitar JPY650-660 (sekitar Rp72.000), dan bisa lebih mahal 30% di jam sibuk atau tengah malam.
- Etiket Unik: Pintu taksi terbuka dan tertutup otomatis, jadi jangan coba membuka manual. Anda juga tidak perlu memberi tip kepada sopir.
- Komunikasi: Sebagian besar sopir hanya bicara bahasa Jepang, jadi siapkan alamat tujuan yang tertulis dalam bahasa Jepang atau gunakan Google Maps.
D. Layanan Berbagi Tumpangan (Ride-Sharing)
Aplikasi ride-sharing seperti Uber (tersedia di kota-kota besar) bisa menjadi alternatif. Namun, perlu diperhatikan bahwa tarifnya cenderung lebih mahal daripada taksi biasa dan tidak sepopuler di negara lain.
Ada juga pilihan lain yaitu aplikasi GO. Aplikasi ini merupakan hasil merger antara JapanTaxi dan MOV. Dengan GO, Anda bisa memesan taksi secara online dan terintegrasi dengan banyak perusahaan taksi lokal di 45 prefektur.
E. Sepeda
Bersepeda adalah pilihan yang populer untuk perjalanan jarak pendek atau ke/dari stasiun kereta. Ada banyak tempat parkir sepeda yang aman dan tersedia. Sepeda harus didaftarkan kepemilikannya untuk menghindari penyitaan. Parkirkan sepeda di tempat yang benar dan kunci rapat untuk menghindari pencurian atau parkir ilegal.
Baca Juga: Berapa Sih Biaya Hidup di Jepang? Ini Dia Estimasinya!
Menghemat Biaya Transportasi di Jepang
Jepang dikenal mahal, namun ada banyak cara untuk menghemat biaya transportasi Anda.
A. Japan Rail Pass (JR Pass)
Ini adalah pilihan terbaik jika Anda berencana bepergian jauh dan sering antar kota dengan menggunakan kereta super cepat Shinkansen.
- Keuntungan: JR Pass bisa menghemat biaya perjalanan jarak jauh dan perjalanan dengan Shinkansen secara signifikan. Terkadang, biaya tiketnya sudah impas hanya dengan satu kali perjalanan pulang-pergi dari Tokyo ke Kyoto.
- Tips: Beli JR Pass sebelum tiba di Jepang karena harganya lebih murah daripada membeli di sana. Pastikan rute perjalanan Anda memang menguntungkan jika menggunakan pass ini, hitunglah biaya perjalanan individu terlebih dahulu.
B. Kartu IC (Suica, Pasmo, ICOCA)
Wajib punya untuk kemudahan perjalanan sehari-hari di dalam kota. Kartu prabayar ini bisa dipakai di semua kereta, bus, dan bahkan minimarket serta vending machine.
- Keuntungan: Anda tak perlu beli tiket berkali-kali dan tinggal menempelkan kartu saja. Hemat waktu dan sangat praktis.
- Tips: Isi ulang saldo di mesin mana saja di stasiun. Deposit awal (JPY500 = sekitar Rp55.000) bisa dikembalikan saat Anda mengembalikan kartu. Suica dan Pasmo populer di Tokyo, sementara ICOCA populer di Kansai (Osaka, Kyoto), tapi semuanya bisa digunakan di sebagian besar kota besar di Jepang.
C. Tiket Harian atau Tiket Terusan Regional
Banyak kota menawarkan tiket harian atau tiket terusan regional untuk penggunaan tak terbatas dalam sehari atau periode tertentu.
- Keuntungan: Ini lebih murah jika Anda berencana sering naik kereta bawah tanah atau bus untuk menjelajah banyak tempat dalam satu hari.
- Tips: Periksa cakupan jalur (JR atau non-JR) yang dibutuhkan sebelum membeli. Contohnya, ada Tokyo Subway Ticket yang khusus untuk Metro Tokyo dan tidak mencakup jalur JR.
D. Bus untuk Opsi Lebih Ekonomis
Di beberapa kota seperti Kyoto, sistem bus sangat efisien untuk menjelajah tempat wisata dan seringkali lebih murah dibanding kereta untuk jarak tertentu. Beberapa kota bahkan menawarkan tiket harian khusus bus yang sangat ekonomis.
Baca Juga: Kehidupan Kerja di Jepang: Apa Saja yang Perlu Diketahui?
Tips Tambahan untuk Pengalaman Transportasi Terbaik
Berikut adalah beberapa tips tambahan untuk membuat pengalaman transportasi Anda di Jepang semakin menyenangkan:
A. Rencanakan Perjalanan dengan Aplikasi Navigasi
Manfaatkan teknologi. Gunakan Google Maps, Hyperdia, atau Japan Transit Planner untuk menemukan rute tercepat dan termurah. Aplikasi ini sangat akurat dan menyediakan informasi tentang nomor peron, waktu keberangkatan, dan biaya. Pastikan Anda punya koneksi internet yang stabil.
B. Hindari Jam Sibuk
Kereta di kota besar sangat padat di jam sibuk (07:00-09:00 pagi dan 17:00-19:00 sore). Kereta bisa sangat sesak sehingga gerak Anda terbatas. Jika memungkinkan, atur jadwal perjalanan Anda di luar jam-jam ini untuk pengalaman yang lebih nyaman dan tidak terdesak.
C. Pahami Pengumuman Stasiun
Di stasiun besar, pengumuman biasanya dalam bahasa Jepang dan Inggris. Dengarkan dengan saksama atau baca informasi di layar untuk memastikan Anda naik kereta yang benar. Perhatikan nomor peron, tujuan akhir kereta, dan jenis kereta (misalnya, local, express, atau rapid), karena masing-masing berhenti di stasiun yang berbeda-beda.
Kesimpulan
Meskipun sistem transportasi Jepang terlihat kompleks, ia sebenarnya sangat efisien dan mudah dipahami jika Anda tahu caranya. Dengan memanfaatkan JR Pass untuk perjalanan jauh, kartu IC untuk harian, dan tiket regional untuk wisata, Anda dapat menghemat biaya secara signifikan. Penting juga untuk memahami etiket unik dan menggunakan aplikasi navigasi untuk menjadikan perjalanan Anda lancar dan menyenangkan.
Panduan transportasi ini akan mempermudah perjalanan Anda, jadi tidak ada lagi alasan untuk ragu bekerja di Jepang. Untuk mewujudkan karier impian Anda, LPK Jabung hadir sebagai solusi yang resmi dan tepercaya. Hubungi LPK Jabung sekarang untuk dapatkan info lebih lanjut!